Satgas Sebut Laju Penularan Covid-19 Jakpus Tertinggi di Jabodetabek, Wagub DKI Angkat Bicara 

Perkantorankini jadiepisentrumpenularanCovid 19di ibu kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau Ariza tidak menampiknya. Banyaknya klasterperkantoranpun menyebabkanJakartaPusatjadi wilayah dengan laju penyebaranCovid 19tertinggi di Jabodetabek.

"Iya betul (laju penularan Covid 19 di Jakpus tertinggi), itu satu di antara penyebabnya perkantoran, sehingga di Jakarta Pusat ada peningkatan," ucapnya di Balai Kota, Jumat (11/2/2022). Guna mencegah klaster perkantoran semakin meluas, pemerintah memperketat aturan protokol kesehatan selama masa PPKM Level 3. Perkantoran non esensial pun diminta untuk menerapkan 75 persen bekerja di rumah atau work from home (WFH).

Sedangkan untukperkantoranesensial, mekanisme yang diterapkan 50 persen WFH dan 50 persen bekerja di kantor atau work from office (WFO). Ariza pun meminta seluruhperkantoranmematuhi aturan yang dibuat Pemprov DKI Jakarta ini. "Kami minta pada karyawan, masyarakat yang melihat pelanggaran prokes agar dilaporkan ke kami, jangan sungkan," ujarnya.

"Termasuk kalau ada aparat kami juga melanggar dan melakukan pembiaran, laporkan ke kami," tambahnya menjelaskan. Guna mengawasi protokol kesehatan di area perkantoran, petugas gabungan dari Dinas Tenaga Kerja hingga Satpol PP akan dikerahkan untuk melakukan sidak di perkantoran. Dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) PenangananCovid 19Wiku Adisasmito mengatakan,JakartaPusattercatat sebagai wilayah dengan laju penularanCovid 19paling tinggi se Jabodetabek.

Perhitungan ini berdasarkan data insiden kumulatif atau proporsi kasus baruCovid 19per 10.000 penduduk dalam sepekan. "Dalam hal ini per 6 Februari 2022 Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan laju penularan tertinggi," ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis (10/2/2022). "Kemudian disusul Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Depok dan Jakarta Barat," lanjutnya.

Menurut Wiku hal ini perlu menjadi perhatian bersama agar penularan pada daerah daerah tersebut dapat ditekan. Khususnya penularanCovid 19yang disumbangkan oleh klasterperkantoran, baik di kantor pemerintahan maupun swasta. "Jika di minggu depan masih menjadi penyumbang kasus di wilayah aglomerasi maka pimpinan kantor telah gagal dalam melakukan kontribusi mencegah kasus di wilayah tersebut," tegas Wiku.

Dia mengingatkan, masyarakat yang rutin melakukan perjalanan termasuk karena tuntutan pekerjaan dan tertularCovid 19berpotensi menularkannya pada orang satu rumahnya. Kondisi ini berakibat munculnya klaster klaster keluarga. "Untuk itu mari kita bersama mengendalikan kasus mulai dari unit yang paling kecil seperti kantor dan keluarga," tambah Wiku.